Sultan Aceh : "Iskandar Muda Meukuta Alam"


Sultan Iskandar Muda (Aceh, 1593 atau 1590 – 27 Desember 1636) merupakan sultan yang paling besar dalam masa Kesultanan Aceh, yang berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636. Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Iskandar Muda, dimana daerah kekuasaannya yang semakin besar dan reputasi internasional sebagai pusat dari perdagangan dan pembelajaran tentang Islam. 

Sultan Mahkota Alam Aladdin Syahjohan ( Al Qahhar ) yang disebut juga dengan Sultan Iskandar Muda memiliki banyak gelar, diantaranya Darmawangsa, Perkasa Alam, Tun Pangkat dan setelah semakin berkembangnya wilayah kerajaan Aceh maka beliau pun bergelar Mahkota Alam. 
 
Keluarga dan masa kecil
 
Asal usul

Sejarah dan Biografi Syekh Samalanga

Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Shaleh (Abon Samalanga)
SYEKH ABDUL AZIZ BIN SHALEH, siapa yang gak kenal dengan syaikh abdul Aziz samalanga, yang merupakan salah satu murid kesayangan Syaikh Muda Waly al-Khalidy. Ditangan beliaulah dayah (pesantren) Mudi Mesjid Raya samalanga sedikit demi sedikit berkembang, sehingga mencapai masa keemasannya ditangan syaikh Hasanoel Bashry Hg sekarang. Dalam postingan kita akan menelusuri lebih jauh tentang biografi syaikh Abdul Aziz (Abon Samalanga) dengan lebih detail.

Almarhum Tgk Abdul Aziz Bin M Shaleh (Abon Samalanga), merupakan tokoh yang cukup berpengaruh bagi masyarakat Aceh. Salah satu perannya adalah sebagai pimpinan Dayah Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiyah Mesjid Raya (MUDI Mesjid Raya) Samalanga, kabupaten Bireuen, sehingga mencapai kemajuan yang amat pesat.

Pimpinan MUDI Mesjid Raya yang baru mengembangkan pendidikan dayah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) tanpa meninggalkan pola asal pendidikan dayah yang kini memiliki santri sekitar 3.000-an.

Sejarah Tgk. Ahmad Dewi


Teungku Haji Fakir Hakir Ahmad Dewi yang lebih dikenal Teungku Ahmad Dewi adalah seorang tokoh ulama pendakwah, lahir 19 Januari 1951 di Dusun Bantayan, Gampong Keude, Kecamatan Darul Aman, Idi Cut, Aceh Timur. Ayahnya Teungku Muhammad Husen berasal dari Desa Meunasah Kumbang, Kec. Syamtalira Aron Aceh Utara. Kakeknya Teungku Hasballah, ulama besar dari Samudera Pase yang digelar Teungku Chik di Meunasah Kumbang.


Teungku Hasballah Meunasah Kumbang menguasai Ilmu Tafsir, Bayan, Fiqh, Siyasah, dan Ilmu Mantiq. Tokoh berbadan atletis ini terkenal sebagai ulama moderat yang menguasai dengan baik bahasa Aceh, Perancis dan Inggris. Ketajaman pikirannya dikagumi oleh kawan maupun lawan. Pada saat perang kolonial Belanda di Aceh berkecamuk, beliau ikut bergabung dengan mujahidin lainnnya berperang di Samudera Pase. Selain itu beliau sangat ahli dalam Ilmu Faraid, ahli dalam hal dialog dan pidato, bakat ini sepenuhnya turun kepada Teungku Ahmad Dewi.

In Memoriam, Abu Ibrahim Bardan


tgj.co.id
Tgk H Ibrahim Bardan yang lebih dikenal dengan sebutan Abu Panton, seorang ulama kharismatik yang sangat dihormati di Aceh.
Ulama kelahiran Matang Jeulikat Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara pada 1945 Belum bisa mengecap dunia pendidikan umum berawal dari dibakarnya Sekolah Rakyat (SR) tempat di mana ia mengenyam pendidikan pertama pada 1953, oleh pihak yang sedang berkonflik kala itu.


Akibatnya tidak ada lagi pendidikan di kecamatan Seunuddon, Aceh Utara kala itu, namun anak-anak usia sekolah di daerah itu beruntung dapat belajar mengaji dari janda-janda tua dan imam meunasah (mushalla) setempat.

Sejarah Singkat alm. Abuya Muhibbuddin Waly al-Khalidi

Abuya Prof, demikian ia akrab disapa oleh masyarakat aceh, beliau adalah putra Syekhuna Abuya Muhammad Waly al-Khalidi, seorang ulama besar aceh dan juga merupakan guru besar Tarekat Naqsyabandiyah di Tanah Rencong. Ayah Abuya Muhib, yaitu  Syekh Muhammad Waly adalah ulama besar yang berasal dari Minangkabau. Dari ayahandanya, yang di Ranah Minang lebih dikenal dengan julukan Syekh Mudo Waly, mengalir darah ulama besar.  Paman Syekh Mudo Waly, misalnya, adalah Datuk Pelumat, seorang waliullah yang termasyhur di Minangkabau. Sebagaimana kedudukan pamannya, Syekh Mudo Waly juga mewarisi karisma dan karamahnya. Konon, ia pernah memindahkan anaknya dari Minangkabau ke Aceh dalam sekejap. 
Syekh Mudo Waly adalah sahabat Syekh Yasin Al-Fadany (asal Padang) saat mereka berguru kepada Sayid Ali Al-Maliky, kakek Sayid Muhammad bin Alawy bin Ali Al-Makky Al-Maliky Al-Hasany, di Mekah. Karena persahabatan itu pula, beberapa tahun lalu Al-Maliky mengijazahkan seluruh tarekat yang dimilikinya kepada Abuya. Diceritakan, ketika menunaikan ibadah haji, Abuya sowan kepada tokoh Suni yang baru saja wafat pertengahan Ramadan lalu. Ketika itu Sayid Maliky bertanya, siapakah gerangan tamunya tersebut. Abuya lalu menjelaskan, ia adalah putra Syekh Mudo Waly, murid Sayid Ali Al-Maliky. Mendengar itu, Sayid Maliky menangis haru dan memeluk Abuya, kemudian mengijazahkan semua ilmu tharekatnya. Hal yang sama sekali tak diduga sebelumnya oleh Abuya. Pertemuannya dengan Syekh Yasin Al-Fadany juga penuh dengan isak tangis mengharukan. Setelah memeluk Abuya erat-erat, sambil terus memegang tangannya, Syekh Yasin mengijazahkan semua hadis Rasulullah SAW yang dikuasainya. Untuk pertama kalinya, tempo doeloe di masa remaja. 
(Ket Photo : diatas adalah gambar Abuya Muhibbuddin dengan Syekh Yasin al-Fadhani)

"Hikayat Perang Sabi", Jimat Terkuat Ureung Aceh


Sejarah mencatat, bahwa ketika belanda melanda kekhawitara takut akan kalahnya mereka dalam menguasai aceh adalah sebab dimana mereka memulai mencari kekuatan aceh yang tak dapat terkalahkan, hingga pada akhirnya mereka menemukan senjata yang selama itu mereka cari, tahukah anda bahwa senjata yang dicari belanda tersebut bukanlah Bom atau Senjata meriam dan lain sebagainya, akan tetapi senjata tersebut adalah sebuah catatan kertas karya ulama Tgk. Chik Pante Khulu yang ditulis diatas perahu sewaktu beliau pergi menuntut ilmu, inilah yang dicari oleh belanda saat itu hingga akhirnya kertas ini dibawa ke belanda sebagai bahan penelitian mereka dan sebagai bahan draft negara. 

berikut isi penggalan jimat orang aceh itu : 

Ainul Mardhiyah that sambinoe
Diyub langet nyo tan seunabe
Hanjeut sikali tangieng muka
Laye mata lazat beurahi

Jingieng baklon kheem teuseunyom

Bibi ranom sang bintang pari
Sira jikheun puteh lumat
Wahe dosyah manyoh kami

Sejarah Masjid Quba Takengon


Masjid Quba, masjid ini merupakan salah satu bukti sejarah aksi pembakaran Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tanggal 21 tahun 1965 yang melanda Kabupaten Aceh Tengah. Masjid Quba atau sering dikenal dengan Masjid Besar Quba Bebesen pada mulanya disebut Masjid Ijo (Masjid Mutelog_ pada tahun 1930 yang terletak di Jalan Blang Gele, Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah ini. 

Masjid ini memiliki kubah sepanjang 20 meter. Selain itu terdapat sumur tua yang berada di areal masjid disebut-sebut juga bisa dibuat obat alias air keramat. Masjid Quba sering dikunjungi oleh pengunjung untuk berbibadah. Tidak jarang, dari luar daerah yang melintas, menyempatkan diri untuk bersujud. 

Asal Mula Nama Aceh


Dalam bukunya Tarich Atjeh dan Nusantara, HM Zainuddin menyebutkan beberapa sumber yang penulis simpulkan sebagai berikut:
 
Lebih kurang 400 tahun masehi, pedagang Arab menamakan sebuah daerah di Kampung Pande sekarang dengan sebutan Ramli (Ramni). Sementara pelancong tionghoa menamakan daerah ujung sumatra ini dengan beberapa nama, misalnya; Lan-li, Lan-wu-li, Nan-wu-li, Nan-poli untuk menyebut nama melayu Lam Muri. Sementara Penjelajah Marco Polo dengan logat Eropanya menyebut daerah ini dengan Nama Lambri.

CATATAN DARI EROPA

Saat Bangsa Portugis dan Italy datang memulai perdagangannya di Nusantara, nama-nama tersebut berubah seiring bergantinya generasi. Pedagang Eropa tersebut lebih senang menyebut dengan beberapa nama seperti; Achem, Achen, Acen. Sementara pedagang dan Pendakwah Arab menyebut Asji, Dachem, Dagin, Dacin. Sementara Saudagar Inggris agak sedikit berbeda di penulisannya, yaitu; Atcheen, Acheen. Sumber Belanda mempunyai daftar nama yang teratur yang menjadi rangkaian perubahan nama menjadi nama sekarang, yaitu nama Achem, Achim, Atchin, Atchein, Atjin, Atsjiem, Atsjeh dan akhirnya Atjeh. 

Deklarasi Negara Aceh Sumatera


Pada 4 Desember 1976, Hasan Di Tiro mendeklarasikan negara Aceh Sumatera atau 14 tahun kemudian setelah Daud Beureueh menyerah kepada Penguasa Daulah Pancasila. 
Bunyi deklarasi kemerdekaan Negara Aceh Sumatra, yang dikutip dari buku "The Price of Freedom: the unfinished diary of Tengku Hasan di Tiro" (National Liberation Front of Acheh Sumatra,1984) (hal: 15-17) adalah: 

"To the people of the world: We, the people of Acheh, Sumatra, exercising our right of self-determination, and protecting our historic right of eminent domain to our fatherland, do hereby declare ourselves free and independent from all political control of the foreign regime of Jakarta and the alien people of the island of Java....In the name of sovereign people of Acheh, Sumatra. 

Situs Bersejarah di Aceh Selatan

Situs Sejarah Kabupaten Aceh Selatan Aceh Selatan adalah salah satu kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Sebelum berdiri sendiri sebagai kabupaten otonom, Aceh Selatan adalah bagian dari Kabupaten Aceh Barat. Pemisahan Aceh Selatan dari Aceh Barat ditandai dengan disahkannya Undang-Undang Darurat No. 7 Tahun 1956 pada 4 November 1956. 

Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 10 April 2002 resmi dimekarkan sesuai dengan UU RI Nomor 4 tahun 2002 menjadi tiga Kabupaten, yaitu Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Aceh Selatan. 

Wilayah Kecamatan terpadat penduduknya adalah Kecamatan Labuhan Haji diikuti oleh Kecamatan Kluet Utara, Sementara jumlah Penduduk terkecil adalah Kecamatan Sawang. Sebahagian penduduk terkonsenrasi disepanjang jalan raya pesisir dan pinggiran sungai. Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan sangat bervariasi, terdiri dari dataran rendah, bergelombang, berbukit, hingga pegunungan dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal. 

Dari data yang diperoleh, kondisi topografi dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal mencapai 63,45%, sedangkan berupa dataran hanya sekitar 34,66% dengan kemiringan lahan dominan adalah pada kemiringan kemiringan 3,40% dengan luas 254.138.39 ha dan terkecil kemiringan 8-15% seluas 175.04 hektar selebihnya tersebar pada berbagai tingkat kemiringan. Dilihat dari ketinggian tempat (diatas permukaan laut) ketinggian 0-25 meter memiliki luas terbesar yakni 152.648 hektar (38,11%) dan terkecil adalah ketinggian 25,00 meter seluas 39.720 hektar (9,92%). 

Sementara itu, sebahagian besar jenis tanah di Kabupaten Aceh Selatan adalah podzolik merah kuning seluas 161,022 hektar dan yang paling sedikit adalah jenis tanah regosol (hanya 5,213 ha). 

1. Meriam Kerajaan Meukek 

Meriam peninggalan sejarah pada masa Kerajaan Meukek yang ditulis oleh Paul Van’t Veer dalam bukunya De Atjeh Oorlog menyebutkan, meriam itu dikirim oleh Raja Turki pada tahun 1864 M bersamaan dengan 10 meriam Raja Kerajaan Tapaktuan. Lima meriam untuk Raja Meukek dan 10 meriam untuk Raja Tapaktuan, sewaktu perang di depan Krueng Sirullah pecah antara Belanda dengan rakyat Aceh Selatan, meriam ini sempat dibawa oleh rakyat Meukek dengan perahu layar pembawa kopra menuju pelabuhan Cerocok – Gosong Pakak Tapaktuan pada tahun 1874. Kota Tapaktuan dihujani peluru dari laut. Rakyat Meukek, Labuhanhaji dan Tapaktuan memberikan perlawanan dengan meriam buatan Kerajaan Turki. Pertempuran hebat dan sengit itu tepatnya terjadi pada tanggal 5 Mei 1874 ketika bendera Belanda dikibarkan di Tapaktuan. 

"Aceh", Negri 3 Wali Allah

Jika sekiranya Rancangan Qanun Wali Nanggroe jadi di sahkan menjadi Qanun tentang Wali Nanggroe maka Aceh sudah bisa dikatakan sebagai Negeri Tiga Wali. Terlepas apakah wujud Wali Nanggroe akan lebih sesuai dengan semangat self-government atau hanya sesuai dengan semangat UUPA itu artinya Aceh sudah menjadi “Negeri Tiga Wali” karena ada tiga katagori wali yang akan menentukan corak keacehan. Tiga Wali itu adalah Wali Allah, Wali Al-Amr, dan Wali Nanggroe.

Wali Allah

Kiranya tidak terlalu berlebihan jika penyanyi Aceh, Rafly sampai pada potongan syair yang menegaskan bahwa Aceh adalah bumi tanoh aulia. Hanya saja, saya yakin kalau yang dimaksud oleh Rafly sebagai tanoh aulia itu lebih kaitannya dengan Wali Allah atau Waliullah. Dasarnya tentu sangat kuat baik secara teologis maupun secara antropologis.


Hal itu bisa dimaklumi karena memang tradisi pemikiran Islam di Aceh dipenuhi dengan dialog-dialog kesufian dan pada saat yang sama banyak tokoh-tokoh agama di Aceh yang sangat akrab dengan tradisi kesufian. Meski diantara mereka saling berbeda pendapat atau aliran namun hampir semuanya menjadi pengikut dan bahkan menjadi pengembang tasauf baik untuk Aceh maupun keluar Aceh. Bahkan, beberapa Wali Songo kabarnya memiliki garis hubungan pendidikan atau bahkan hubungan keturunan dengan Aceh.

Mengapa Harus Kartini ?


Oleh Tiar Anwar Bachtiar (* Insists UI

Mengapa harus Kartini? Mengapa setiap 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini? Apakah tidak ada wanita Indonesia lain yang lebih layak ditokohkan dan diteladani dibandingkan Kartini?
Pada dekade 1980-an, guru besar Universitas Indonesia, Prof. Dr. Harsya W. Bachtiar pernah menggugat masalah ini. Ia mengkritik pengkultusan R.A. Kartini sebagai pahlawan nasional Indonesia. Tahun 1988, masalah ini kembali menghangat, menjelang peringatan hari Kartini 21 April 1988. Ketika itu akan diterbitkan buku Surat-Surat Kartini oleh F.G.P. Jacquet melalui penerbitan Koninklijk Institut voor Tall-Landen Volkenkunde (KITLV).

"Seulawah 001", Sejarah Yang dilupakan oleh RI




Minggu 20 November 2011 besok, mari sejenak melihat para seniman muda Aceh di Jakarta menerbangkan Aceh ke masa silam. Mereka menjadi mesin pemutar waktu, mempertontonkan rakyat Aceh yang bersatu, murah hati, dan dermawan.

Menggunakan Replika pesawat Seulawah RI-001 yang teronggok di halaman Anjungan Aceh Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, sebagai panggung pertunjukan bertajuk “Panggung Seni Seulawah RI, pertunjukan yang berlangsung pada 09.00 wib sampai 11.00 WIB itu akan disi oleh lebih 100 pemusik, penari dan pembaca puisi, yang berasal dari berbagai kelompok kesenian Aceh di Jakarta. Di antaranya ikut grup kesenian Lembaga Pelestarian Seni Budaya Aceh (LPSBA) Kota Sabang.

Pesawat Seulawah RRI-001, Penyelamat Kemerdekaan RI

Seulawah RI 001

Dakota RI-001 Seulawah adalah pesawat angkut pertama milik Republik Indonesia yang dibeli dari uang sumbangan rakyat Aceh. Pesawat Dakota RI-001 Seulawah ini adalah cikal bakal berdirinya perusahaan penerbangan niaga pertama, Indonesian Airways. Pesawat ini sangat besar jasanya dalam perjuangan awal pembentukan negara Indonesia.


Pesawat Dakota DC-3 Seulawah ini memiliki panjang badan 19,66 meter dan rentang sayap 28.96 meter, ditenagai dua mesin Pratt & Whitney berbobot 8.030 kg serta mampu terbang dengan kecepatan maksimum 346 km/jam.

Biereun Saat Menjadi Ibu Kota RRI


“Walau hanya seminggu, Bireuen pernah menjadi ibukota RI yang ketiga setelah Yogyakarta jatuh ketangan penjajah dalam agresi kedua Belanda. Namun sayangnya fakta sejarah itu tidak tercatat dalam sejarah Kemerdekaan RI. Sebuah benang merah sejarah yang terputus." 

 Sekilas, tidak ada yang terlalu istimewa di Pendopo Bupati Kabupaten Bireuen tersebut. Hanya sebuah bangunan semi permanen yang berarsitektur rumah adat Aceh. Namun siapa nyana, dibalik bangunan tua itu tersimpan sejarah perjuangan kemerdekaan RI yang tidak boleh dilupakan begitu saja. Malah, di sana pernah menjadi tempat pengasingan presiden Soekarno.

G30S-PKI, Sejarah yang di Jungkir balikkan

Dulu, sejak tahun 1970-an hingga akhir tahun 2000, televisi kita secara serentak memutar film tentang G 30 S PKI setiap tanggal 30 Oktober malam. Film dengan durasi empat jam itu diputar dari mulai dari jam 8 hingga jam 10 malam. 
Ada juga yang memutar dari jam 9 hingga jam 11 malam, tergantung kebijaksanaan TVRI saat itu. Namun, setelah terjadi krisis moneter di tahun 1998, kebijakan untuk tidak memutar film itu mulai dikumandangkan dari berbagai pihak. Film itu dianggap tidak menceritakan fakta tentang G30S PKI dengan benar.

Kemal At-Tarturk, Sang Penghancur Kekhalifahan Turki


SESAAT setelah Kemal Atatürk menghukum gantung 30 ulama dan mengawasi gerakan perlawanan dari kubu Muslim, ia katakan, “Ketahuilah, aku dapat membuat negara Turki menjadi negara demokrasi bila aku dapat hidup lima belas tahun lagi. Tetapi jika aku mati sekarang, itu akan memerlukan waktu tiga generasi.”
Begitulah Kamal Ataturk , selalu berlaku angkuh di atas tindakan kekejaman dan anti Agama , seorang yang dikenal sebagai pencetus Sekular Turki , penghancur kekhalifahan Turki .
Tahukah anda , bagaimana siksaan Allah pada akhir hidupnya?
Kezaliman dan penghianatan Kamal Ataturk hancurkan umat Islam di Turki sangat begitu kejam. Sekiranya Kamal Ataturk ini lahir di zaman adanya rasul pada saat ketika wahyu masih ada, tentunya bisa jadi namanya akan diabadikan seperti Firaun, Namrud dan Abu Lahab.

Inilah Kata-kata Bijak Nelson Mandela

Semua orang mengenalnya sebagai tokoh anti-apartheid. Dia rela mati demi memperjuangkan kesetaraan hak asasi manusia untuk hidup. Nelson Mandela yang disegani banyak orang itu kini telah tiada.

Pria yang juga dikenal dengan panggilan 'Madiba' itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis 5 Desember 2013 malam waktu setempat. Ia telah berbulan-bulan berjuang melawan infeksi paru-paru seperti dimuat News.com.au, Jumat (6/12/2013).

Tata Ruang Geometris di Alam Kita


Kemudian (mani itu) menjadi sesuatu yang melekat, lalu ALLAH Menciptakannya dan Menyempurnakannya (AL-QIYAMAH: 38)
Mengapa bentuk "spiral" yang ada melalui jagad raya adalah struktur yang paling sering diamati oleh para astronomer ?

Apakah hal yang terpenting dari tata ruang secara matematis dari jagad raya ini ?


evren1Walaupun terdapat banyak sekali objek-objek luar angkasa yang bergerak, faktanya tidak ada tabrakan yang terjadi di sana dan ini pasti melibatkan kalkulasi khusus serta pengetahuan. Karena setiap peristiwa yang muncul di alam semesta dan hasilnya dari setiap kejadian bisa dipahami tidak hanya melalui pengamatan tapi juga melalui perhitungani fisik dan matematis. Untuk itu, ada bentuk yang diperintahkan oleh pengetahuan matematis dan indikator paling penting dari ini adalah susunan tata ruang dari jagad raya. Sebagai sebuah bentuk geometris, dimanapun ia muncul, haruslah berdasarkan pengukuran yang spesifik dan kalkulasi, ini mengindikasikan hadirnya suatu pengetahuan yang tinggi dan perintah. Planet ada dalam bentuk "globe", bergerak dalam orbit mereka, yang berbentuk seperti "elips" dan galaksi yang terdiri dari berjuta bentuk bintang yang membentuk seperti "spiral" atau "eliptikal" adalah beberapa contoh yang mengagumkan dari susunan geometris dari alam semesta.

Mari Belajar Matematika dari Bunga


bahce1
Beberapa tanaman “memperhitungkan" bahwa struktur Aerodinamis cocok untuk penyebaran serbuk sari oleh angin, dan setiap generasi berikutnya menggunakan cara yang sama. Sedangkan tanaman yang Lain "memahami" bahwa mereka tidak akan cukup dengan memanfaatkan angin dan, untuk alasan ini, mereka menggunakan serangga untuk membawa serbuk sari mereka. Mereka "tahu" bahwa mereka harus dapat menarik serangga kepada mereka untuk dapat berkembang biak, dan mencoba berbagai cara untuk menarik para serangga. Mereka secara khusus mengidentifikasi hal yang disukai serangga.

Keajaiban Hujan

Hujan merupakan salah satu perkara terpenting bagi kehidupan di muka bumi. Ia merupakan sebuah prasyarat bagi kelanjutan aktivitas di suatu tempat. Hujan–yang memiliki peranan penting bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia–disebutkan pada beberapa ayat dalam Al-Qur’an mengenai informasi penting tentang hujan, kadar dan pengaruh-pengaruhnya.
 
Informasi ini, yang tidak mungkin diketahui manusia di zamannya, menunjukkan kepada kita bahwa Al-Qur’an merupaka kalam Allah. Sekarang, mari kita kaji informasi-informasi tentang hujan yang termaktub di dalam Al-Qur’an.

Keajaiban Allah di dalam Elektron

Sebuah atom, terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang, terdiri dari inti dan elektron yang berputar di sekitar inti.
 
Proton merupakan inti bermuatan positif dan neutron tidak bermuatan, inti itu sendiri selalu bermuatan positif. Sedangkan elektron yang berputar di sekitar inti sebanyak satu juta kali putaran per detik SELALU bermuatan negatif.

Salah satu karakteristik terpenting yang membuat atom begitu menakjubkan adalah putaran dari electron yang tanpa henti.

"Aceh Darussalam", Kerajaan Terkuat di dunia

Tahukah anda, kenapa Ibnu Batutah sangat kagum dengan kerajaan Aceh Darussalam? , hingga sebahagian ahli sejarawan dimasa itu termasuk ibnu batutah sendiri mengurutkan kerajaan adidaya aceh darussalam masuk di dalam urutan ke 4, sebagai negara terkuat didunia.


Jawabannya ada didalam delapan wasiat iskandar muda sebagai berikut :
Wasiat Iskandar Muda