Masjid Quba, masjid ini merupakan salah satu bukti sejarah aksi pembakaran Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tanggal 21 tahun 1965 yang melanda Kabupaten Aceh Tengah.
Masjid Quba atau sering dikenal dengan Masjid Besar Quba Bebesen pada
mulanya disebut Masjid Ijo (Masjid Mutelog_ pada tahun 1930 yang
terletak di Jalan Blang Gele, Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah
ini.
Masjid ini memiliki kubah sepanjang 20 meter. Selain itu terdapat
sumur tua yang berada di areal masjid disebut-sebut juga bisa dibuat
obat alias air keramat. Masjid Quba sering dikunjungi oleh pengunjung
untuk berbibadah. Tidak jarang, dari luar daerah yang melintas,
menyempatkan diri untuk bersujud.
Dulu bangunan Masjid Quba semi permanen pernah dibakar oleh
anggota PKI. Sedangkan pendiri Masjid Quba pertama sekali adalah
almarhum H. Abdurrahman. Namun sayang, tidak banyak warga yang
mengetahui sejarah secara detail tentang berdirinya masjid
tersebut.”Memang bangunan masjid Quba yang masih permanen itu pernah
dibakar oleh PKI. Dan untuk membangun kembali, masyarakat mencari dana
khususnya di Takengon maupun Bener Meriah.
Ukuran bangunan masjid quba saat ini seluas 1.686 Meter persegi
dengan daya tampung 3000 jemaah,” kata Kepala Kampung Blang Gele,
Kecamatan Bebesan, Kabupaten Aceh Tengah, H Adam Usman kepada wartawan
koran ini, kemarin.
Sedangkan pondasi bangunan dengan arsitektur moder baru. Pada
awalnya, pembangunan masjid tahun 1930 hanya beratap daun dan seterusnya
diperbaiki dengan bentuk permanen sebelum jamam Belanda. “Masjid ini
merupakan masjid pertama di Gayo ini, bahkan diperkirakan masjid tertua
di daerah dari masjid asir-asir,” ungkap H Adam Usman.
Menurutnya, keunitkannya, air telaga di bawah masjid yang
memiliki sumur keramat. Air telaga itu sering digunakan oleh masyarakat
gayo terutama untuk berobat. Sedangkan perehaban masjid tersebut sudah
dua kali melalui swadaya masyarakat dan pemerintah setempat.
Disebutkan Kepala Kampung itu, dulunya Masjid Quba disebut dengan
nama Masjid Mutelong yang menggunakan atap seng daun ijo. Masih kata
kepala kampung Bebesen itu, masjid besar Quba Bebesen juga memiliki
perkarangan jompo seluas, 2.058 meter dan gedung pesantren seluas 3.841
meter, yang kini masih berjalan.
0 komentar:
Posting Komentar